Team Program 'Masjid Gaharu' Kota Depok

1.Ganif Aswoko , email: aswokoganif@gmail.com



2.Taqyuddin SSi MHum , email: taqygeo@gmail.com




Senin, Maret 30, 2009

Panen Gaharu

Ketua Team Masjid Gaharu DMI Kota Depok, Ganif Aswoko mengundang para petani gaharu, ataupun yang berminat pada budidaya gaharu untuk bersama-sama melihat dari dekat proses panen gaharu. Kebun gaharu yang akan dipanen adalah kebun milik Bapak Joni Wangko, yang terletak di daerah Sukabumi Jawa Barat. Pelaksanaan panen akan dilakukan pada bulan April 2009.

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan penjelasan secara langsung proses panen gaharu, dengan cara melihat dari dekat. Akan sangat bermanfaat bagi para petani maupun investor yang tertarik dengan budidaya gaharu.

Diharapkan bagi yang berminat melihat panen gaharu ini untuk menghubungi Bapak Ganif Aswoko.

Selasa, Maret 24, 2009

Gaharu Tumbuh Liar Di Tapanuli

Salam kemakmuran.. .

Halo rekan sekalian, bolehkan saya disini sedikit banyak mulut. Eeeeh, maksudnya pengen cerita tentang pengalaman hari Jum'at lalu tentang gaharu. Tanggal 13 maret 2009, tepatnya hari Jum'at, saya diundang salah satu rekan pakar gaharu di Bogor, asli Sumatera utara ke pertemuan akbar petani di Tarutung. Bapak Ir, Joner Pangihutan M.Si dari Biotrop Bogor. Beliau sebagai narasumber pada acara itu, sedangkan saya adalah tamu biasa aja. Tapi karena saya undangan khusus pada acara itu, saya berksempatan duduk pada kursi paling depan, sehingga berpotensi berkenalan dengan beberapa pejabatsetempat.

Ternyata acara itu juga di muati nuansa politik, untuk mendukung salah satu partai di negeri kita. Saya sedikit terkejut, karena pada undangan tersebut tidak ada berita politik segala. Tapi baiklah,ada atau tidak muatan politik tidak kita bahas. Namun, yang minta didukung namanya pada adalah juga mendukung pertanian di daerah itu.

Acara dimulai pada jam 11 wib, diadakan di gedung Serba guna Tarutung. Undangan sekitar 1500 orang, namun yang hadir ada sekitar 1700 orang. Sungguh luar biasa pikir saya, karena yang hadir pada saat itu dimulai dari petani, kelompok tani, KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), Penyuluh Pertanian, Pejabat Pertanian, Seluruh jajaran Pemkab Tapanuli utara, juga tak ketinggalan Bapak TORANG LUMBAN TOBING, Bupati Tapanuli utara terpilih.

Acara berlangsung hikmat, seru dan gembira.
Satu demi satu acara di langsungkan, dimulai dari Nara sumber Bapak Ojak Siagian, mantan anggota MPR RI,yang juga pernah menjabat sebagai pengurus KTNA Nasional.
Beliau berpendapat, petani Sumatera utara tidak ketinggalan teknologi. Karena,
beberapa petani nasional masih banyak yang mempunyai nama di pertanian nasional.
Acara ke dua, Nara sumber nya bapak Ir, Joner Pangihutan Situmorang, M.Si dari
BIOTROP Training and Information Centre, Bogor.

Pada saat itu, acara berlangsung sangat hidmat seperti sedang dalam merenung masal.
Mengapa ??? Beliau menerangkan betapa pohon Gaharu yang mempunyai potensi dan nilai jual juga manfaat serta harganya yang sangat menggiurkan tersebut, ternyata sangat banyak tumbuh liar di Tapanuli utara.

Para petani terkejut, dan mengatakan: "Ai songondia do hau na dohot aha do goarna molo adong dison?". artinya,: Seperti apa sich pohonnya, dan apa nama bahasa daerah sini kalo emang benar itu ada disini???
Sungguh ironis, petani belum mengenal tumbuhan yang bernama Gaharu tersebut.
Padahal, bila petani mau investasi 10 pohon saja untuk di tanam dipekarangan rumah, dan itu dilaksanakan setiap yang namanya petani, bisa kita bayangkan, negeri ini aman, minimal tidak ada maling atau Koruptor. Karena dapat kita hitung kasar, setiap pohon akan menghasilkan getah gaharu sebanyak 3 - 5 kg saja, dengan harga rata rata Rp 10.000.000.00 / kg. Maka petani akan memanen gaharunya 7 - 10 tahun mendatang, 10 pohon dikali kan 1 kg saja dengan harga tsb diatas, maka: Rp 100.000.000. 00 / Kepala Keluarga. Bila petani / masyarakat masing masing sudah memiliki uang sebanyak itu dengan rata-rata. Secara sosial, negeri ini akan aman sedemikian rupa.
Memang benar, di Kabupaten Tapanuli utara itu sangat banyakpohon gaharu

tersebut, ratusan atau bahkan ribuan tumbuh liar di sela sela pohon karet, kemenyan yang berada diatas tanah / hutan masyarakat. Artinya bukan berada di hutan lindung. Posisi paling banyak pohon gaharu itu berada di Kecamatan Adian koting dan Kecamatan Pahae Julu.

Acara selesai pada pukul 15 wib.
Masyarakat sangat antusias, sebagian besar mendatangi bapak Situmorang untuk menanyakan lebih lanjut dan tentang no hp.Juga saya, yang sedikit pun tidak bersuara atau berbicara kedepan mimbar, tapi mereka tau kalau saya adalah tamu dari luar deerah, sebagian kecil mereka juga mengerubungi atau mengadakan tanya jawab dengan saya. Mungkin tadinya saya dianggap sebagai Peneliti gaharu dari Bogor juga.

Selesai acara kami terus kerumah dinas bupati, atas undangan beliau. Ternyata bapak bupati juga merasa penasaran juga terhadap gaharu. Mengapa saya sebagai kepala daerah tidak mengetahui keberadaan gaharu di kampong saya, pikirnya.
Maka kami: Bapak Ojak Siagian, Bapak Joner Situmorang, Bapak Bloner Nainggolan (Kepala Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan), Staff bupati dan Bapak Bupati berangkat dengan mengendarai mobil dinas bupati menuju lokasi pohon gaharu terdekat dan terjangkau untuk dilihat. Sekitar 30 km dari Tarutung menuju. Kecamatan Adaian koting. Yang sangat aneh saya rasa adalah bapak Torang Lumban Tobing adalah seorang bupati yang bersahaja, dekat dengan rakyatnya, terbukti dari kunjungan kami ke Adaian koting tersebut, beliau lah yang memandu atau menyupir mobil dinas bupatinya bersama sama kami. Sungguh luar biasa. Kami menanyakan: "Bah !!! Pak bupati do na mamboan mobil?" Lho, pak bupati yang menyupir mobil?
Apa jawab beliau: "Akh, bupati masa kini do!" Akh, biasa. Bupati jaman sekarang.

Nah, dari pelajaran ini, banyak yang dapat kita suri tauladani. Sebagai pemimpin daerah, bupati juga sangat mendukung tentang pertanian. Juga gaharu yang hidup di Tapanuli utara itu juga hidup di Asahan. Seperti kita ketahui, di Asahan juga ada di 2 kecamatan.Kecamatan Air batu dan Bandar pulau. Mengapa tidak kita lestarikan seperti halnya para pembudidaya gaharu dari daerah lain. Inikan suatu modal untuk masa depan kita. Untuk menyelamatkan gaharu di Asahan, mari kita lestarikan.
Mari kita hijaukan Asahan dengan Gaharu, yang memang sudah sangat langka.

Gaharu kita sudah punah, karena selama ini banyak para pemburu gaharu yang menebangnya dengan liar, dan tidak terpikirkan oleh mereka untuk mengganti tanam gaharu tersebut.Ini menjadi tanggung jawab kita untuk mengganti tanam, seperti Reboisasi. Bedanya, reboisasi kita tidak perlu tanam ke hutan, kita juga dapat menanamnya kembali di pekarangan rumah kita, atau di sekitar halaman balai desa juga halaman rumah ibadah.
Kalau bisa, mari kita sukseskan program bapak SBY, yang menyatakan di tahun 2009 ini kita harus menanam 1 pohon untuk 1 jiwa penduduk negeri ini, maka untuk ambil surplus nya mari kita tanam 10 pohon untuk setiap jiwa. Seperti yang sudah dilaksanakan Pemerintah Daerah Garut Jawa barat, setiap pasangan Pengantin baru dan pasangan yang akan mengurus perceraian rumahtangga di kantor urusan agama, di wajibkan menanam pohon agar daera Garut tersebut akan hijau berpenghijauan.

Dari cerita diatas, saya mengharapkan dukungan para rekan rekan pembaca untuk mendukung program penghijauan ini. Baik dari Asahan maupun masyarakat Asahan dimanapun berada.
Agar terwujud cita cita Gaharu di Asahan yang kita cintai ini. trampil para putera puteri nya yang akan menyongsong masa depan.

Terimakasih.

Muji Tarmiji.

Asahan Budidaya Gaharu - Club.

Best Regards.

sumber: millist pecinta gaharu

Minggu, Maret 22, 2009

Kemitraan UI dan DMI Kota Depok, Manfaat

Manfaat:
1. Kepedulian Universitas Indonesia dalam mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat dalam pembangunan partisipatif penguatan ekonomi ummat/masyarakat dan pengentasan pengangguran serta kemiskinan akibat krisis multi demensi dan bencana alam.

2. Pengembangan Riset Universitas Indonesia dalam mendukung penyediaan bahan tanaman melalui teknologi kultur jaringan, penelitian farmasi resin gaharu berkualitas tinggi.

3.Memberdayakan lapangan kerja petani pembibitan, petani penggarap, petani pemelihara, petani pengumpul dan pedagang (termasuk eksport import).

4.Memberdayakan sumberdaya lahan: masjid, pemakaman, pondok pesantren, pekarangan masyarakat, lahan terlantar (kritis) melalui budidaya gaharu, berarti memberikan kontribusi mendukung program perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan produktifitas sumberdaya lahan.

5.Membudayanya teknologi usaha budidaya gaharu bagi ummat/masyarakat pedesaan dan perkotaan.

6.Memenuhi tuntutan pasar kayu gaharu dan resin gaharu dalam negeri maupun luar negeri.

Team Program “Masjid Gaharu” Kota Depok

Untuk membeli bibit gaharu, umat/masyarakat dapat menghubungi :
Team Program “Masjid Gaharu” Kota Depok

1.Ganif Aswoko, ganifaswoko@yahoo.com
2.Taqyuddin SSi MHum, email : taqygeo@gmail.com

Kamis, Maret 19, 2009

Kemitraan UI dan DMI Kota Depok, Maksud dan Tujuan

Maksud
Universitas Indonesia bersama Dewan Masjid Indonesia Kota Depok mewujudkan nota kesepakatan pengelolaan dalam melakukan kerjasama penelitian dan budidaya tanaman gaharu untuk peningkatan kesejahteraan umat/masyarakat dengan pemanfaatan lahan Masjid dan lahan umat/masyarakat sekitar Masjid.

Tujuan
1. Peningkatan produktivitas lahan Masjid
2. Memberikan peluang usaha alternatif
3. Meningkatkan pendapatan pengelolaan masjid dan umat
4. Masjid sebagai pusat aktifitas umat dalam bidang pendidikan agama, ekonomi, sosial serta budaya(teknologi)

Upaya peningkatan produktivitas lahan dengan budidaya komuditas gaharu diperlukan penelitian tersendiri, hal ini penting karena dengan mengetahui lahan yang tersedia dan syarat tumbuh tanaman, diperoleh perhitungan produksi yang dihasilkan perpohon dan atau perhektar hingga mencapai daur ekonomis.

Rabu, Maret 18, 2009

Kemitraan UI dan DMI Kota Depok

Latar Belakang
Menghadapi permasalahan umat, bangsa dan negara adalah tanggung jawab bersama. Peran serta berbagai pihak sangat diharapkan baik perguruan tinggi, lembaga atau institusi masyarakat, investor dan umat.

Banyak program yang sudah dijalankan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah hanya percepatan dan kerjasama yang harmonis dari seluruh lapisan masyarakat dapat mempercepat umat/masyarakat untuk keluar dari cekaman krisis multi dimensi yang salah satunya yaitu krisis ekonomi. Untuk itu Universitas Indonesia melalui Pusat Penelitian Geografi Terapan (PPGT-FMIPA UI) bersama Dewan Masjid Indonesia Kota Depok sepakat untuk bekerjasama dalam Program "Masjid Gaharu". Hal ini dalam rangka pencanangan Tahun Gaharu Indonesia 2009 dan Program Indonesia Wangi Gaharu 2019.